Hemoglobin (Hb) pada Masa Kehamilan

Pemeriksaan hemoglobin (Hb) secara rutin selama kehamilan merupakan kegiatan yang umunya dilakukan untuk mendeteksi Anemia. Perubahan fisiologis yang terjadi dalam masa kehamilan mengakibatkan penurunan Hb secara progresif sampai sekitar minggu ke-30 yang secara fisiologis masih normal. Perubahan normal ini dikenal dengan hemodilusi atau pengenceran darah (Mahomed & Hytten 1989) dan biasanya mencapai titik terendah pada kehamilan minggu ke-30. Oleh karena itu pemeriksaan Hb dianjurkan untuk dilakukan pada awal kehamilan dan diulang kembali pada minggu ke-30 untuk mendapat gambaran akurat status Hb (Villar & Bergsso 1997, Mahomed & Hytten 1989).

Hemodilusi fisiologis dianggap sebagai suatu tanda kehamilan normal, dalam kaitannya dengan hasil kehamilan yang baik bagi janin (yaitu berat lahir sesuai dengan umur kehamilan). Apabila tidak terjadi proses hemodilusi, yang ditandai oleh kadar Hb yang tinggi, dapat diindikasikan adanya gangguan pada perubahan fisiologis akibat terganggunya sirkulasi darah plasenta yang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin (Villar & Bergsso 1997, Hemminski dan Merilainen 1995, Kelompok Kerja Tekanan darah tinggi dalam Kehamilan US Department of Health and Human Sciences 1990, Koller Sandvei dan Sagen 1980).

Kadar Hb 11gr% dianggap sebagai batas normal terendah dalam masa kehamilan. Namun demikian, batasan-batasan lain sering digunakan dalam mendefinisikan anemia dalam kehamilan. Banyak batasan-batasan tersebut tidak mempunyai bukti yang jelas secara ilmiah yang berkaitan dengan umur kehamilan.

Telah dikemukakan bahwa pemberian suplemen besi rutin pada ibu hamil dengan gizi baik hanya memberi efek yang terbatas pada peningkatan Hb (Mahomed & Hytten 1989). Hasil penelitian mutakhir menganjurkan pemberian besi secara rutin hanya dilakukan pada ibu hamil yang telah terbukti menderita anemia (Mahomed 1993). Namun, di negara-negara yang mengalami kekurangan gizi, suplemen besi masih dianjurkan, karena seringkali sulit untuk memperkirakan secara tepat kadar Hb ibu hamil.

Beberapa jenis makanan tertentu dapat mempengaruhi daya serap tubuh terhadap zat besi. Khususnya tembakau, teh, dan kopi diketahui dapat mengurangi penyerapan besi. Oleh karena itu ibu hamil yang mendapat suplemen besi dianjurkan untuk menghindari tembakau, teh, dan kopi terutama sekitar waktu makan. Makanan lain seperti protein dan Vitamin C dapat membantu penyerapan. Oleh karena itu ibu hamil harus disarankan untuk mengkonsumsi pangan yang kaya akan protein dan Vitamin C.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 REFERENSI KEBIDANAN |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.